Assalamualaikum readers ^^
Kali ini nadia bakal cerita tentang yang berbau-bau horror nih, yang bakal bikin bulu kuduk kalian bakal merinding dan ketakutan heheh, yaudah mulai cerita, inilah ceritaku...
Cerita ini aku alami ketika aku sedang melakukan kuliah kerja nyata di desa mauk barat. kuliah kerja nyata atau sering kita sebut dengan kkn adalah salah satu tugas yang harus di lakukan seluruh mahasiswa di kampusku pada semester 6. Kami tinggal bersama warga di kampung cinamprak selama sebulan penuh. Kami mengikuti kebiasaan adat istiadat dan kegiatan yang ada di kampung tersebut, kami juga banyak menyelenggarakan acara dan membantu kampung cinamprak seperti mengajar, penyuluhan, memperbaiki perangkat desa dll.
Singkat cerita, hari itu adalah hari terakhir kami di desa cinamprak, yaa buat kami suatu kesedihan tersendiri untuk kami meninggalkan desa mauk barat dengan seribu satu cerita selama sebulan di dalamnya. Ya kami yang terdiri dari 16 orang dari berbagai macam fakultas, kami sangat menikmati kehidupan kami di desa tersebut dengan berbagai suka cita. Sore itu kami ingin mencoreng sedikit kisah manis di dalamnya dengan jalan jalan sore di hari terakhir, ya walaupun kita hampir setiap sore jalan-jalan kalau ga ada kegiatan tapi jalan-jalan sore kali ini berbeda, berbeda karena kami ingin menikmati hari terakhir kita di desa itu dan ada sedikit cerita misteri di dalamnya.
Sore itu aku bersama 9 orang yang lainnya pergi kemuara desa itu, muara itu sudah ke dua kalinya aku kunjungi, tempatnya sangat indah, angin kencang dan udara yang segar menemani kami di sore itu. Tempatnya sangat sulit di jangkau, dan tidak ada rumah penduduk disana, sangat tenang dan indah. Banyak burung-burung berterbangan dan matahari sore menemani hangatnya suasana saat itu.
Kami sangat menikmatinya, kami bercanda dan tiada hentinya kami berfoto-foto, membuat video dll. saat itu kami ke muara jam 5 sore, ya menjelang magrib kami ke muara itu, karena tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kita. Di perjalanan banyak sekali anak kecil dan warga yang menyapa kita, disna penduduknya sangat ramah dan itu yang membuat kita cinta tinggal disana.
Satu jam merupakan waktu yang sangat singkat untuk kami saat berada disana. Dan azan maghribpun berkumandang, waktu itu kita sedang berfoto-foto dan ada salah satu temanku yang mengajak kita pulang, ya karena memang waktu sudah magrib dan dia merasakan kehadiran makhluk halus saat kita berfoto. Awalnya aku tidak merasa ada yang salah dengan tempat itu, tapi, ada salah satu temanku yang merasakan kehadiran makhluk selain manusia ditempat itu. Dan suasana ceria dalam sekejap menjadi hening dan mengerikan! Ternyata makhluk halus itu berfoto bersama kita!! sosok yang mengerikan berbadan besar selayaknya genderuwo penghuni muara tersebut. di foto itu dia menammpakan tangannya dengan ketiga jarinya yang mengikuti gaya kita sambil mengangkat tangan, lihat ini:
dan sosok itu semakin ingin menampakan dirinya untuk mengganggu kita, ya mungkin salah kita juga main ke muara di waktu magrib, ternyata benar apa yang dulu orang bilang kalau magrib ga boleh bermain di luar rumah, dan sekarang aku membuktikannya sendiri, di tempat ini kami bertemu dengan sosok makhluk halus. chek this::
bulu kudukku seketika merinding, seolah tidak percaya dengan apa yang ada di gambar tersebut,makhluk halus itu semakin memperlihatkan dirinya, dan kita dengan perasaan takut pergi dari tempat itu dan segera pulang ketempat tinggal kita untuk mengerjakan kewajiban kita solat maghrib berjamaah. dan kita semua melupakan kejadian di sore itu.
keesokan harinya kita pulang menuju jakarta, setengah dari kami pulang menggunakan kendaraan bermotor, dan setengahnya lagi menggunakan mobil. dan saya pulang menggunakan mobil dengan 8 orang lainnya. dan di mobil kami banyak bersendagurau dan berbincang. ada perbincangan yang menarik saat itu, ada salah satu teman ku yang membuka perbincangan mengenai kehororan selama kami tinggal di mauk.
yang pertama, di tempat tinggal perempuan, rumah yang sudang 12 tahun tidak dihuni! dan aku baru mengetahuinya saat perjalanan pulang, bayangkan sudah 12 tahun tidak di huni, tapi waktu datang pertama kali ketua kelompok kita hanya bilang 2 tahun tidak di huni jadi ya kita tenang-tenang aja alias wajar, pas dateng survey oleh beberapa orang di antara kita laporannya memang rumahnya sangat-sangat memprihatinkan, selayaknya rumah kosong yang tidak ada penghuninya. rumput liar di depan halaman rumah menjulang sangat tinggi dan ubin yang penuh dengan kotoran dan debu. tapi karena rumah itu mau kami tinggalkan sebulan jadi kami menyuruh tukang untuk membersihkan rumah itu, memotong rumputnya, memperbaiki keran air dll..
sampai di sana tidak ada kekhawatiran khusus, karena rumahnya cukup besar dan nyaman, hanya saja masih banyak kotoran dimana-mana. jadi di hari pertama itu kami khususkan untuk membersihkan rumah dan malemnya membuat pengajian yang sering di sebut dengan selametan supaya menghindari hal yang tidak diinginkan. tapi selama sebulan itu banyak kejadian-kejadian mengganjal, terutama di kamar mandi dan tempat pencucian piring yang jarang bersihnya.
hawa yang paling beda di rasakan dari rumah itu ya memang dapur dan kamar mandi, suasananya panas, sehabis mandi bukannya seger malah jadi gerah, beda banget saat kita mandi di balai desa. kebetulan kamarku tidak terlalu jauh dari kamar mandi pernah suatu malam aku mandi malam hari, karena jadwal yang numpuk jadi mau ga mau aku mandi malam, pas itu kaya ada yang mengintip dari luar, pas di panggil-panggil memang tidak ada orang cuma ada 2 orang teman ceweku yang lagi tiduran di kamar. sehabis keluar dari kamar mandi suasana rumah sepi, dan aku bertanya kepada salah satu temanku yang berada di kamar yang sedang memainkan hp, "pi, tadi ada anak cowo masuk ga? atau ada orang masuk gt?" tanyaku penasaran,"engga kok, dari tadi disini cuma gw sama ujoh" katanya tenang. dan aku mulai teringat kata-kata ibu penjual nasi uduk tadi pagi "neng jangan mandi tengah malem ya, nanti di intip genderuwo" aku hanya tersenyum mendengar perkataan ibu separuh baya itu. apa iya yang tadi meningtip itu adalah genderuo? ya allah badanku lemas dan ketakutan, seringkali suara-suara aneh juga sering terdengar dari kamar mandi itu, semenjak itu aku tidak berani lagi mandi malam hari...
dan yang kedua di balai desa, tempat para pria tidur disana. kata orang di balai desa itu pernah ada yang meninggal di sana, konon katanya ada seseorang ibu yang sedang mencari anaknya, dalam perjalanan iya beristirahat di depan balai desa, keesokan paginya dia meninggal di tempat, dan tidak ada warga yang tau dia meninggal kenapa, mungkin kelelahan, yaa mungkiin..
tp arwahnya masih bergentayangan di balai desa itu, makanya di depan balai desa selalu di sediakan bangku kosong, katanya dia selalu duduk di bangku itu. pernah kita di jahilin makhluk itu, ceritanya gini, saat itu kami ber 6 sedang melakukan permainan kartu tepok nyamuk di depan balai desa, ya hanya ingin melepas penat, waktu itu sudah menunjukan jam 12 malam, tengah malam dan sangat sepi dilihat dari arah jalan raya.
ternyata ada yang melempar-lempar batu ke dalam danau yang ada di depan balai desa itu. ternyata ada dua orang teman kami yang iseng ngelempar-lempar sesuatu agar kita takut... arahnya dari arah kamar tempat anak cowo, tempat menaruh koper dan baju-bajunya. dan ga lama kemudian arah timpukan itu menjadi dari samping rumah balai desa, pikir kita mungkin dia pergi ke samping balai desa lewat pintu belakang, jadi ada hasrat untuk kita mengerjai mereka dengan masuk ke dalam dan mengunci seluruh pintu dan jendela niatnya biar mereka ga bisa masuk, siapa suruh ngerjain kita. kita sambil ketawa-ketawa puas karena berhasil mengerjai mereka.
dan ternyata mereka keluar dari kamaar!!! mereka bilang tidak keluar dari tadi, mereka bilang dan mengaku kalau mereka memang menimpuk-nimpuk sesuatu ke arah danau, tapi itu hanya dari arah kamar! terus siapa yang menimpik dari arah samping balai desa itu? :( suasananya menjadi agak horor dan bulu kudukku lagi-lagi merinding saat itu. dan aku dan 2 orang teman perempuanku langsung ngibrit ke rumah kontrakan.. ya tuhaaaan, siapa yang tadi melempar-lemparkan batu, pikiranku melayang dan selalu tiada hentinya membaca ayat kursi, setidaknya itulah yang membuat hati kita tenang dari ketakutan makhluk halus.
dan banyak lagi cerita-cerita horor dan hal yang mengganjal saat kami kkn saat itu. dan alhamdulillahnya kami sering ngaji bersama sehabis magrib di rumah kontrakan dan balai desa jadi tidak ada yang kerasukan selama sebulan itu, dan banyak al-quran dan tasbih di rumah kontrakan kami itu. jadi selama kita tidak mengganggu makhluk itu dan selalu mencoba mendekatkan diri kepada-Nya kita akan selalu di lindungi. walaupun banyak tetangga yg agak khawatir, tp mereka senang karena dengan keberadaan kami menempati rumah itu suasana di sana jadi rame, dan tidak pernah sepi karena banyak sekali anak-anak yang datang setiap harinya.
aku pun belajar benyak dari pengalaman-pengalamanku itu. bahwa memang ada beberapa hal yang memang rahasia dan lebih baik dibiarkan menjadi rahasia.. dan sebuah pantangan adalah suatu hal yang sakral, jangan pernah coba untuk melanggarnya...
SEKIAN
dan sosok itu semakin ingin menampakan dirinya untuk mengganggu kita, ya mungkin salah kita juga main ke muara di waktu magrib, ternyata benar apa yang dulu orang bilang kalau magrib ga boleh bermain di luar rumah, dan sekarang aku membuktikannya sendiri, di tempat ini kami bertemu dengan sosok makhluk halus. chek this::
bulu kudukku seketika merinding, seolah tidak percaya dengan apa yang ada di gambar tersebut,makhluk halus itu semakin memperlihatkan dirinya, dan kita dengan perasaan takut pergi dari tempat itu dan segera pulang ketempat tinggal kita untuk mengerjakan kewajiban kita solat maghrib berjamaah. dan kita semua melupakan kejadian di sore itu.
keesokan harinya kita pulang menuju jakarta, setengah dari kami pulang menggunakan kendaraan bermotor, dan setengahnya lagi menggunakan mobil. dan saya pulang menggunakan mobil dengan 8 orang lainnya. dan di mobil kami banyak bersendagurau dan berbincang. ada perbincangan yang menarik saat itu, ada salah satu teman ku yang membuka perbincangan mengenai kehororan selama kami tinggal di mauk.
yang pertama, di tempat tinggal perempuan, rumah yang sudang 12 tahun tidak dihuni! dan aku baru mengetahuinya saat perjalanan pulang, bayangkan sudah 12 tahun tidak di huni, tapi waktu datang pertama kali ketua kelompok kita hanya bilang 2 tahun tidak di huni jadi ya kita tenang-tenang aja alias wajar, pas dateng survey oleh beberapa orang di antara kita laporannya memang rumahnya sangat-sangat memprihatinkan, selayaknya rumah kosong yang tidak ada penghuninya. rumput liar di depan halaman rumah menjulang sangat tinggi dan ubin yang penuh dengan kotoran dan debu. tapi karena rumah itu mau kami tinggalkan sebulan jadi kami menyuruh tukang untuk membersihkan rumah itu, memotong rumputnya, memperbaiki keran air dll..
sampai di sana tidak ada kekhawatiran khusus, karena rumahnya cukup besar dan nyaman, hanya saja masih banyak kotoran dimana-mana. jadi di hari pertama itu kami khususkan untuk membersihkan rumah dan malemnya membuat pengajian yang sering di sebut dengan selametan supaya menghindari hal yang tidak diinginkan. tapi selama sebulan itu banyak kejadian-kejadian mengganjal, terutama di kamar mandi dan tempat pencucian piring yang jarang bersihnya.
hawa yang paling beda di rasakan dari rumah itu ya memang dapur dan kamar mandi, suasananya panas, sehabis mandi bukannya seger malah jadi gerah, beda banget saat kita mandi di balai desa. kebetulan kamarku tidak terlalu jauh dari kamar mandi pernah suatu malam aku mandi malam hari, karena jadwal yang numpuk jadi mau ga mau aku mandi malam, pas itu kaya ada yang mengintip dari luar, pas di panggil-panggil memang tidak ada orang cuma ada 2 orang teman ceweku yang lagi tiduran di kamar. sehabis keluar dari kamar mandi suasana rumah sepi, dan aku bertanya kepada salah satu temanku yang berada di kamar yang sedang memainkan hp, "pi, tadi ada anak cowo masuk ga? atau ada orang masuk gt?" tanyaku penasaran,"engga kok, dari tadi disini cuma gw sama ujoh" katanya tenang. dan aku mulai teringat kata-kata ibu penjual nasi uduk tadi pagi "neng jangan mandi tengah malem ya, nanti di intip genderuwo" aku hanya tersenyum mendengar perkataan ibu separuh baya itu. apa iya yang tadi meningtip itu adalah genderuo? ya allah badanku lemas dan ketakutan, seringkali suara-suara aneh juga sering terdengar dari kamar mandi itu, semenjak itu aku tidak berani lagi mandi malam hari...
dan yang kedua di balai desa, tempat para pria tidur disana. kata orang di balai desa itu pernah ada yang meninggal di sana, konon katanya ada seseorang ibu yang sedang mencari anaknya, dalam perjalanan iya beristirahat di depan balai desa, keesokan paginya dia meninggal di tempat, dan tidak ada warga yang tau dia meninggal kenapa, mungkin kelelahan, yaa mungkiin..
tp arwahnya masih bergentayangan di balai desa itu, makanya di depan balai desa selalu di sediakan bangku kosong, katanya dia selalu duduk di bangku itu. pernah kita di jahilin makhluk itu, ceritanya gini, saat itu kami ber 6 sedang melakukan permainan kartu tepok nyamuk di depan balai desa, ya hanya ingin melepas penat, waktu itu sudah menunjukan jam 12 malam, tengah malam dan sangat sepi dilihat dari arah jalan raya.
ternyata ada yang melempar-lempar batu ke dalam danau yang ada di depan balai desa itu. ternyata ada dua orang teman kami yang iseng ngelempar-lempar sesuatu agar kita takut... arahnya dari arah kamar tempat anak cowo, tempat menaruh koper dan baju-bajunya. dan ga lama kemudian arah timpukan itu menjadi dari samping rumah balai desa, pikir kita mungkin dia pergi ke samping balai desa lewat pintu belakang, jadi ada hasrat untuk kita mengerjai mereka dengan masuk ke dalam dan mengunci seluruh pintu dan jendela niatnya biar mereka ga bisa masuk, siapa suruh ngerjain kita. kita sambil ketawa-ketawa puas karena berhasil mengerjai mereka.
dan ternyata mereka keluar dari kamaar!!! mereka bilang tidak keluar dari tadi, mereka bilang dan mengaku kalau mereka memang menimpuk-nimpuk sesuatu ke arah danau, tapi itu hanya dari arah kamar! terus siapa yang menimpik dari arah samping balai desa itu? :( suasananya menjadi agak horor dan bulu kudukku lagi-lagi merinding saat itu. dan aku dan 2 orang teman perempuanku langsung ngibrit ke rumah kontrakan.. ya tuhaaaan, siapa yang tadi melempar-lemparkan batu, pikiranku melayang dan selalu tiada hentinya membaca ayat kursi, setidaknya itulah yang membuat hati kita tenang dari ketakutan makhluk halus.
dan banyak lagi cerita-cerita horor dan hal yang mengganjal saat kami kkn saat itu. dan alhamdulillahnya kami sering ngaji bersama sehabis magrib di rumah kontrakan dan balai desa jadi tidak ada yang kerasukan selama sebulan itu, dan banyak al-quran dan tasbih di rumah kontrakan kami itu. jadi selama kita tidak mengganggu makhluk itu dan selalu mencoba mendekatkan diri kepada-Nya kita akan selalu di lindungi. walaupun banyak tetangga yg agak khawatir, tp mereka senang karena dengan keberadaan kami menempati rumah itu suasana di sana jadi rame, dan tidak pernah sepi karena banyak sekali anak-anak yang datang setiap harinya.
aku pun belajar benyak dari pengalaman-pengalamanku itu. bahwa memang ada beberapa hal yang memang rahasia dan lebih baik dibiarkan menjadi rahasia.. dan sebuah pantangan adalah suatu hal yang sakral, jangan pernah coba untuk melanggarnya...
SEKIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar